Kamis, 05 Januari 2012

Goal and Enjoying

Ada Kisah Seorang ayah memenuhi janjinya untuk mengajak anaknya pergi memancing. Dengan bersusah hati diantara schedulenya yang padat, si ayah berusaha mengambil cuti. Dan akhirnya, berangkatlah ia dengan anaknya, untuk pergi memancing. Seharian mereka memancing, tetapi tidak mendapatkan seekor ikanpun. Dengan marah-marah, akhirnya sampai sore, mereka pun pulang. Puluhan tahun berlalu, ternyata pengalaman ini dicatat oleh mereka masing-masing dalam diary harian mereka.

Ketika dibaca ulang, diary si ayah bunyinya begini, “Kurang ajar. Hari yang sial! Saya sudah cuti seharian untuk memancing, ternyata tidak mendapatkan seekorpun. Sebel banget!” Sementara itu, diary anaknya pun dibuka, ternyata kalimatnya, “Terima kasih Tuhan. Hari yang luar biasa. Saya pergi memancing bersama ayah. Meskipun tidak mendapatkan seekor ikanpun, tetapi saya punya kesempatan ngobrol-ngobrol banyak dengan ayah. Sangat menyenangkan!”

Betapa berbedanya sudut pandang si ayah dengan si anaknya. Bagi si ayah, yang terpenting adalah mendapatkan ikan-ikan, sementara bagi si anak, justru pengalaman memancing bersama itulah yang menyenangkan. Ada yang menghargai ‘milestones’ sementara lainnya, lebih menghargai ‘moments’.


Suatu Kisah kita ambil dari Anthony Dio Martin..
"Kejadian ini sebenarnya mengingatkan saya dengan pengalaman bertemu dengan seorang General Manager sebuah perusahaan ritel, dimana ia sangat sukses dan berhasil tetapi dalam konselingnya dengan saya, mukanya tampak letih. Singkatnya, ia mengatakan, “Aku capek, sangat keletihan. Hidupku rasanya bergerak dari satu target ke target lainnya”. Tidaklah mengherankan bagi saya kalau si GM ini keletihan hidupnya. Yang muncul adalah perasaan kasihan saya karena hidupnya hanyalah kumpulan dari gol satu ke gol lainnya. Bahkan, dengan keluarganya pun ia hampir tidak mempunyai waktu. Bahkan, untuk jalan-jalan dengan keluarganya saja, ia harus menjadwalkan, seakan-akan menset target apa yang harus dicapai dalam piknik keluarganya, dll. Sungguh meletihkan sekali melihat hidupnya!"



Pelari Marathon atau Pendaki Gunung?

Kelompok Pendaki

Pelari Marathon











Coba kita bandingkan gambaran dua jenis orang di dalam menikmati hidupnya. Yang pertama, saya umpamakan seperti seorang pelari marathon.
Seorang Pelari Marathon sangat menikmati milestonenya, saat mengikuti merathon, dia berlari dengan serius. Terfokus pada satu titik ke titik yang lain, hingga selesai . Bahkan, penonton yang di tepi jalanpun dicuekin. Dia hanya terfokus untuk berlari dan akhirnya bisa sampai ke garis finish (ngomong-ngomong, ini mungkin tidak mewakili semua pelari marathon karena toh ada rekan kita yang bisa sangat menikmatinya). Singkat cerita, inilah tipe yang di anggap mewakili orang yang hidupnya hanya dari satu ‘milestones’ (tahapan) ke ‘milestone’ yang lainnya.

Bandingkanlah gaya pelari marathon ini dengan gaya seorang pendaki gunung. kita diingatkan kepada kembali ke Pelari Marathon dan ini sangatlah berbeda. Dalam mendaki gunung, kita memang punya tujuan yang harus dicapai, yakni puncaknya. Tetapi, sepanjang perjalanan, kita bisa bernyanyi-nyanyi, saling bercerita bahkan sesekali berhenti sejenak jika ada sesuatu yang menarik untuk dinikmati. Sungguh menyenangkan berkesempatan menikmati satu demi satu tempat yang kita lalui. Dan inilah metafora yang kita anggap mewakili orang yang hidupnya bisa bergerak dari ‘moment’ ke ‘moment’.

Nah, Bagaimana saya dan Anda untuk merefleksikan bagaimanakah kecenderungan sikap kita dalam menghadapi hidup ini, dalam menyikapi pekerjaan kita, dalam menyikapi proses perkembangan anak kita?
Terlalu banyak karyawan, pimpinan maupun orang tua yang menyikapi pekerjaan dan keluarganya seperti ‘milestones’.

Memang sih, pada akhirnya banyak yang bisa mereka raih, tetapi sekaligus, mereka juga banyak kehilangan sisi menyenangkan (fun) dalam hidup ini. Bayangkanlah seorang manager yang stres dan mulai kebosanan karena hidupnya hanya dari satu KPI (Key Performance Indicator) ke KPI lain, satu scorecard ke scorecard yang lain.





Ataupun, bayangkan seorang tua yang melihat anaknya seperti sesuatu target yang bergerak. Akan sangat meletihkan.

Sebaliknya, kita bisa tetap sambil menikmati ‘moment’ sambil berusaha menggerakkan diri kita mencapai yang lebih baik. Kita bisa mencapai ‘gunung impian’ kita tanpa kehilangan kesempatan untuk berhenti, menikmati indahnya pemandangan dan bercanda ria.

Jadi, mulai sekarang perlakukan hidup kita sebagai ‘moment’ bukan sebagai ‘milestone’ sehingga pada akhir ajal menjelang kita, akan ada banyak hal moment indah yang bisa dikenang!



Big Thanks for Anthony Dio Martin

Rabu, 04 Januari 2012

BAD INFLUENCE.flv




Semoga menjadi Inspirasi buat kita semua agar bisa menjadi Contoh yang baik buat generasi kita , khususnya anak-anak disekitar kita yang sangat rentan meniru prilaku kita ...

WAW..Very Entertain

Film-Film Romantis Bahula


'Shakespeare in Love'   
Performanya yang gemilang di 'Shakespeare in Love' (1998) berhasil membuat si cantik Gwyneth Paltrow diganjar piala Oscar. Apa yang bisa lebih menggairahkan selain kisah cinta terlarang seperti diceritakan di film ini?

'Sixteen Candles'   
Perempuan mana yang tidak mendesah mendengar nama Jake Ryan diucapkan? Jika saja karakter tersebut nyata, Anda pun pasti tergila-gila dan ingin menjadi kekasihnya.    





'Dirty Dancing'   
Siap-siap saja merinding menyaksikan Patrick Swayze meluncur di lantai dansa bersama 'Baby' (Jennifer Grey). Rasanya setara dengan sensasi sepotong dark chocolate meleleh di dalam mulut Anda.    



'When Harry Met Sally'   
Adegan yang paling tidak terlupakan dari film ini adalah ketika Sally (Meg Ryan) berpura-pura orgasme di depan Harry (Billy Crystal), yang tak mampu menyembunyikan keterpanaannya ketika mereka berada di sebuah restoran.    



'Say Anything'   
Tidak berlebihan mengatakan John Cusack sebagai salah satu aktor favorit kaum hawa. Karakternya yang terkesan sedikit nervous namun tetap percaya diri itu, membuat pesonanya kian terlihat seksi. Momen paling romantis di film ini barangkali adalah adegan boombox-nya, yang menjadikan 'Say Anything' masuk dalam daftar film wajib tonton di Hari Valentine nanti.    

'Crazy Beautiful'   
Setelah tampil sebagai pemandu sorak energik di film 'Bring It On,' Kirsten Dunst memukau pecinta film dengan perannya sebagai perempuan yang tergila-gila terhadap lelaki latin kutu buku bernama Carlos (Jay Hernandez). Saksikan film ini dan bersiaplah mengingat kembali kenangan cinta pertama Anda.    



'Sleepless in Seattle'
Satu lagi film romantis yang dibintangi oleh Meg Ryan. 'Sleepless in Seattle' bukan saja kisah yang menginspirasi, tetapi chemistry yang terbangun antara Meg Ryan dan Tom Hanks juga sangat menakjubkan.    

'An Affair to Remember'
Mustahil untuk tidak tertawa sekaligus menitikkan air mata melihat aksi Cary Grant dan Deborah Kerr di film klasik yang sentimental ini.    


'Love Actually'
Di film ini, Anda tidak hanya mendapatkan satu, melainkan sepuluh kisah cinta sekaligus. Film besutan Richard Curtis ini bertabur bintang, sebut saja Hugh Grant, Liam Neeson, Keira Knightley dan masih banyak lagi.    
'The Notebook'
Kisah cinta yang diangkat dari novel karangan Nicholas Sparks ini memang superromantis. Menyaksikan film ini, Anda mau tak mau berharap ikatan abadi antara dua orang itu benar-benar mungkin terjadi.

Senin, 02 Januari 2012

Bersyukur

Bekerja = Bersyukur

apakah anda setuju dengan rumus diatas ( haha.. rumus matematika kali ya ),
Hari ini saya melihat moment yang luar biasa menggerakkan hatiku .. ketika melihat seorang karyawan cleaning service yang proaktif terhadap kerjaan nya, setelah saya selidik punya selidik ternyata dia adalah perantauan yang sudah pindah dari satu lokasi ke lokasi yang lain, (byk makan garam lah walaupun dia masih terbilang muda).. 
Dia mengatakan bahwa saya sangat bersyukur sudah diberi pekerjaan dan secara tdk munafik dia juga butuh nilai tp bukan prioritas dlm hidupnya.
kesungguhan dan tanggungjawab terlintas disikap dia saat melakukan semua pekerjaan yang dilimpahkan oleh atasannya. 

kemungkinan besar dalam hidup ini yang sangat berpengaruh kepada diri kita adalah bagaimana membuat semua masalah menjadi tantangan  yang memicu kita untuk tetap dalam koridor yang positif dan selalu mensyukuri apa yang kita dapat. Banyak sekali hal yang saya rasa dalam diri ini kurang dan tidak sekuat orang tersebut ( cleaning service tsb ).  Namun kembali kepada diri kita apakah kita sanggup menghadapi tantangan dan selalu bersyukur dengan proses yang sudah kita lakukan, apakah saya dan saudara sanggup ?
jawabnnya kembali ke diri saya dan saudara. 
semoga inspirasi blog ini bisa menjadi sesuatu yang membuat kita selalu bertumbuh, bermakna dan bersyukur dalam menjalani hidup ini.

"Challenges are what make life interesting, overcoming them is what makes life meaningful." by Joshua J. Marine





Mulailah dgn Rasa Senang

Tahun ini saya kedatangan orang tua dan adik saya tercinta dari luar kota. Jauh-jauh datang ke Palangkaraya untuk merayakan Natal bersama di rumah mungil yang kami kontrak..
begitu gembiranya malam Natal berkumpul bersama orangtua yang kami cintai.
Rasa senang ini lah yang membangkitkan motivasi yang luar biasa ditambah dengan karunia Tuhan Yesus yang kami selalu Doakan dan Kami Nantikan yaitu kelahiran anak sulung kami.
mhn doa nya dari sobat semua yach, agar kelak persalinannya Normal dan Bayi serta Ibunya dalam kondisi sehat dan sempurna. tidak kekurangan suatu apapun.
kembali kepada orang tua kami....
dahulu saya di didik pada moment yang menurut saya beda dgn anak sekarang. di masa saya kecil, banyak sekali hal yg saya lakukan dengan mandiri dan tdk ada kata Manja untuk diri sendiri, semua serba susah... 
tetapi dibalik itu semua, saya merasakan bahwa arti didikan dari Bapak dan Mama adalah berarti besar buat kehidupan saya.

Apapun itu Mulailah dengan rasa senang, belajarlah untuk menikmati apa yang kita lakukan setiap hari sehingga kita bisa tetap termotivasi dan antusias.
didalam kesederhanaan dan kehidupan yang susah, orangtua saya tidak pernah kenal kata "lelah" untuk mendidik dan menomor satukan anak - anaknya dalam segala hal dan selalu positif. secara tidak langsung ini  mengajarkan kepada kami agar bisa menerapkannya dalam kehidupan keluarga dan keturunan kami di masa mendatang. 

"Dalam membesarkan anak-anak mereka, orang-tua hendaknya jangan menunjukkan sikap pilih kasih, harus memberi dorongan dan juga teguran, hanya menghukum perbuatan salah yang dilakukan dengan sengaja, dan mengabdikan kehidupan mereka dalam kasih kepada anak-anak mereka dengan hati yang penuh belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan, dan kesabaran" (Kol 3:12-14,21)

 “Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan” (Efesus 6:4). Mendidik anak “dalam ajaran dan nasihat Tuhan” termasuk menghukum, mengoreksi, dan ya, disiplin secara fisik dalam kasih.
 
saya menaruh rasa Hormat yang sebesar-besarnya kepada Bapak dan Mama yang sudah menjadi motivator terbesar saya setelah Tuhan Yesus..  saya sangat sayang dan bangga kepadamu Amang dan Inang.. 




Semoga Tuhan Yesus Kristus Selalu memberkati keluarga kita dan memberkati Bapak dan mama khususnya dengan Kesehatan, Umur yang panjang, karunia kasih Bapa di Sorga yang selalu menyertai kalian. Amin..

Anthony Pahotan Sitorus: Perbedaan

Anthony Pahotan Sitorus: Perbedaan

Perbedaan

Mengapa kita selalu melihat yang namanya "perbedaan", padahal kalau kita pikir semuanya adalah hal yang sia-sia. lebih baik kita focus pada apa yang sudah kita dapat dan akan kita kerjakan. 

Besar kecilnya kualitas dan kapasitas diri kita akan terukur dari ketulusan kita untuk mensyukurinya. ( kereenn )

saya rasa tidak mungkin orang lain selalu menilai kapasitas kita dengan membandingkan kepada hal yang sangat sempurna, karena semuanya diawali dengan pembelajaran hidup  ... 

kalau kita lihat disekeliling kita indahnya warna-warni bunga, satwa, dan segala keragaman lain yang menghiasi dunia.

Lampu listrik bisa menyala karena kerjasama antara 2 sifat arus listrik yang berbeda, yaitu arus negative (-) dan arus positif (+)

Orang bisa menikmati kekayaan materi karena adanya orang miskin materi, karena jika semua orang kaya, maka tak ada yg mau jadi pekerja, jadi susah kalau kita memikirkannya.
maka dari itu sepertinya orang banyak yg salah persepsi, karena dalam segala hal "perbedaan" di jadikan kambing hitam untuk mengambil keputusan sebagai tameng untuk menutupi ketidak mampuan-nya mengatasi masalah.

marilah kita berusaha dari sekarang baik jasmani dan Rohani untuk melihat "perbedaan" adalah sesuatu  yang memicu kita agar lebih Bersatu, kompak, kreatif dan selalu Bijak.